Idul Adha 2010






(klik salah satu foto yang ingin dilihat untuk memperbesar)

Kanker Serviks


Tahukah anda? Saat ini, faktor apa yang paling mengancam manusia terutama para wanita di Indonesia ataupun di luar Indonesia? Yupz. Benar sekali Kangker. Terutama kanker serviks yang banyak sekali dibicarakan saat ini. Mungkin bagi yang belum mengetahuinya. Apa itu kanker serviks? Bagaimana itu kanker serviks? Dan sebagainya. Oleh karena itu disini saya ingin memberikan sebuah informasi yang semoga bermanfaat bagi kita semua dan maaf apabila ada kesalahan baik dalam penulisan atau kata-katanya.

Pengertian Kanker Serviks
Kanker Serviks merupakan pertumbuhan dari suatu  kelompok sel yang tidak normal pada serviks (leher rahim). Menurut informasi yang berkembang saat ini, pertumbuhan sel yang tidak normal ini biasanya memerlukan beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan sel serviks melalui skrining (papsmear atau IVA) dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.

 Gejala Kanker Serviks
-  Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari.
-  Namun, jika dilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel serviks yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesi prakanker
-  Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain:
a.     Pendarahan setelah senggama.
b.    Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
c.     Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
d.    Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
e.     Nyeri ketika berhubungan seksual.
-  Jangan tunda untuk menghubungi dokter jika Anda menemui gejala tersebut.

Penyebab kanker Serviks
-  Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkan kanker.
-  HPV 16 dan 18 secara bersama mewakili 70% penyebab kanker serviks.
-  Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya namun kadang bisa menjadi infeksi persisten yang dapat berkembang menjadi kanker serviks.
-  Yang perlu diketahui mengenai virus HPV:
a.    HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual
b.    Penularan dapat juga terjadi meski tidak melalui hubungan seksual
c.    HPV dapat bertahan dalam suhu panas.

Faktor-faktor Peningkatan Resiko Terkena Kanker Serviks
-  Menikah atau berhubungan seksual pada usia muda.
-  Terlalu sering melahirkan
-  Merokok
-  Berganti-ganti pasangan seksual
-  Infeksi menular seksual

Mengapa Setiap Wanita Berisiko Terkena Kanker Serviks?
-  Setiap wanita berisiko terkena HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya tanpa memandang usia, latar belakang dan gaya hidup.
-  Setiap wanita berisiko karena:
a.    Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya. Bagi mereka yang mengalami infeksi persisten jarang menunjukan gejala pada stadium awal, dan biasanya berkembang menjadi kanker serviks beberapa tahun kemudian.
b.    Setelah terinfeksi HPV, tubuh kita tidak dapat selalu membentuk suatu kekebalan, maka kita tidak bisa terlindungi dari infeksi berikutnya.

Pencegahan Kanker Serviks
-  Vaksinasi
a.    Pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari system imun didalam tubuh.
b.    Vaksinasi merupakan pencegah primer.

-  Yang sebaiknya dimiliki oleh vaksi HPV pencegah Kanker Serviks
a.    Memberikan perlindungan yang adekuat terhadap infeksi HPV penyebab kanker serviks
-  Melawan virus tersering dan agresif penyebab kanker.
-  Memberikan perlindungan tambahan dari tipe virus HPV lain yang juga menyebabkan kanker.
b.    Respon imun tubuh yang baik akan menghasilkan neutralizing antibodies yang tinggi.
c.    Dapat memberikan perlindungan jangka panjang.
d.   Memberikan perlindungan tinggi hingga ke lokasi infeksi (serviks).
e.    Profil keamanan yang baik.
f.     Affordable (terjangkau bagi banyak perempuan).

-  Kapan sebaiknya vaksinasi diberikan?
a.     Untuk pencegahan infeksi oleh HPV onkogenik penyebab kanker, vaksinasi sebaiknya silakukan sedini mungkin dan dapat diberikan mulai remaja putri berusia 10 tahun.
b.    Walaupun demikian, hampir semua perempuan dapat memperoleh manfaat karena:
-  Seorang wanita dapat terkena HPV semasa hidupnya.
-  Infeksi HPV terdahulu tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
-  Data menunjukkan saat seorang wanita bertambah usia, infeksi HPV menetap dan berpotensi memicu lesi pra kanker dan dapat menyebabkan kanker.

-  Deteksi Dini
a.    Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, dilakukan deteksi dini secara rutin.
b.    Deteksi dini dapat mendeteksi sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV.
c.    Kanker serviks yang ditemukan pada stadium dini dan diobati dengan cepat dan tepat dapat disembuhkan, oleh sebab itu lakukan deteksi dini secara berkala.
d.   Resiko berkembangnya infeksi menjadi kanker serviks adalah 3-10 kali lebih tinggi pada perempuan yang tidak menjalankan deteksi dini secara teratur.
-  Tes Pap atau Pap Smear
a.    Pap smear dapat dilakukan pada saat pemeriksaan dalam rutin. Pap smear merupakan metode skrining yang sudah dikenal luas.
b.    Dokter Anda akan menggunakan spekulum untuk melihat serviks. Selanjutnya dengan menggunakan alat khusus (sikat yang halus), dilakukan pengambilan sel-sel di sekitar serviks. Kemudian sel-sel tersebut dipulas pada kaca objek dan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa. Pap smear biasanya tidak nyeri, tetapi kurang nyaman bagi sebagian perempuan.
c.    Konsultasikan kepada Dokter Anda, kapan sebaiknya Anda melakukan pap smear

-  IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
IVA adalah skrining yang dilakukan dengan memulas serviks menggunakan asam asetat 3-5% dan kemudian diinspeksi secara kasat mata oleh tenaga medis yang terlatih. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.

-  Kolposkopi
a.    Pemeriksaan kolposkopi merupakan pemeriksaan standar bila ditemukan hasil pap smear yang abnormal.
b.    Pemeriksaan dengan kolposkop, merupakan pemeriksaan dengan pembesaran untuk melihat kelainan epitel serviks, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. Pemeriksaan kolposkopi tidak hanya terbatas pada serviks, tetapi meliputi vulva dan vagina.
c.    Prosedurnya sama dengan pap smear, tenaga medis dapat melihat lebih dekat dengan alat kolposkop sehingga dapat memberikan saran pengobatan atau terapi atau tindak lanjut apa yang perlu dilakukan.

-  Biosi
Pengambilan contoh jaringan (biopsi) kadang perlu dilakukan untuk diagnosa lebih lanjut, atau kadang serviks yang abnormal justru diterapi saat biopsi.
Apabila Anda merasa khawatir atau membutuhkan informasi lain, konsultasikan kepada Dokter atau pusat pelayanan kesehatan untuk informasi lebih lanjut.


Sumber : www.kankerserviks.com

Keputihan


Pengertian Keputihan
Mungkin ada sebagian wanita yang tahu dan ada sebagian lagi tidak tahu, apa itu keputihan? Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina (selain darah haid), yang berwarna bening dan tidak berbau. Biasanya berfungsi untuk mencegah suatu vagina dari kekeringan dan infeksi. Sebenarnya, keputihan terjadi secara alamiah, setiap bagian tubuh yang berongga dan berhubungan dengan dunia luar akan mengeluarkan semacam getah atau lendir.

Jenis-jenis Keputihan
Banyaknya keputihan yang keluar bervariasi. Keputihan itu ada yang normal dan yang nggak normal.
-  Keputihan Normal
Biasanya dipengaruhi oleh siklus haid atau hormonal, mengalami ketegangan atau kelelahan dan sebagainya.
-  Keputihan Tidak Normal
Biasanya jumlahnya banyak (tidak seperti dalam keadaan normal), berwarna putih seperti susu, kkuning kehijauan, berbau amis, busuk, disertai rasa gatal, dan kanga-kadang menimbulkan rasa yang kurang nyaman (nyeri) didaerah perut bawah. Nah, ini bisa saja merupakan gejala infeksi.
Akan tetapi jangan panic dulu, infeksi ini biasanya terjadi dan bisa diobati dengan mudah. Dan dengan segeralah minta pertolongan dokter.

Penyebab Keputihan Tidak Normal
Ada beberapa yang bisa menyebabkan terjadinya keputihan tidak normal antara lain:
-  Infeksi bakter
-  Jamur
-  Parasit
Biasanya untuk memastikan penyebab dari keputihan perlu dilakukan pemeriksaan. Jangan malu dan ragu untuk konsultasi ke dokter terdekat.

Tips-tips Mencegah Keputihan Tidak Normal
-  Basuhlah vagina dengan air hangat dan sabun ringan saja, dari arah depan ke belakang. Dan jangan membasuh vagina dengan sembarangan cairan seperti odol, jahe, cuka, alcohol, air soda, jamu-jamuan, dan yang lainnya yang dapat merubah keasaman vagina dan merusak keseimbangan kuman-kuman dalam vagina.
-  Gunakan obat hanya bila diberikan oleh petugas kesehatan atau dokter.
-  Hindari menggunakan sabun yang terlalu wangi dan obat semprot pewangi vagina, karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit didaerah vagina dan membuat lebih mudah terinfeksi.
-  Gunakan celana dalam yang bersih, kering dan telah disetrika. Serta terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat.
-  Gunakan celana panjang yang tidak terlalu sempit. Sering mengganti pembalut wanita saat sedang menstruasi.
-  Merawat alat kelamin dengan baik dan benar.

HIV dan AIDS


HIV merupakan singkatan dari “Humas Immunodeficiency Virus” yaitu virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.
AIDS merupakan singkatan dari “Acqulred Immuno Deficiency Syndrom” yaitu sekumpulan gejala yang ditimbulkan sebagai akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi virus HIV.
Virus HIV hanya terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang terinfeksi. Cairan tubuh yang dimaksud adalah Darah, air mani, cairan vagina, air susu ibu. Tetapi tidak menutup kemungkinan HIV juga terdapat pada cairan tubuh lainnya seperti keringat, ludah, ai mata, air kencing, tinja, dan muntahan, tetapi jumlahnya tidak cukup untuk dapat menularkan pada orang lain.
Virus HIV hanya menular jika :
1.    Ada virus yang dikeluarkan dari tubuh orang yang terinfeksi HIV
2.    Virus tersebut berada di darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu
3.    Jumlah virusnya harus cukup
4.    Masuk ketubuh orang yang belum terinfeksi misalnya lewat luka terbuka.
HIV tidak akan menular melalui :
1.    Jabat tangan
2.    Sentuhan
3.    Berpelukan
4.    Berangkulan
5.    Menggunakan alat makan dan minum yang sama
6.    Menggunakan jamban yang sama
7.    Tinggal serumah dengan orang yang mengidap HIV dan AIDS
Terjadi Infeksi HIV
Infeksi HIV terjadi melalui beberapa tahapan :
1.    Periode Jendela
Pada tahap ini virus masuk kedalam tubuh dan berkembang akan tetapi apabila kita melakukan tes, virus tersebut belum terdeteksi. Ngga ada gejala yang muncul tapi virus sudah bisa ditularkan kepada orang lain
2.    Tanpa Gejala
Pada tahap ini HIV sudah dapat terdeteksi apabila dilakukan tes HIV. Tapi dalam tahap ini belum menunjukan gejala dan tampak sehat, tergantung pada kondisi kesehatan dan daya tahan tubuhnya.
3.    Muncul Gejala
Pada tahap ini mulai muncul gejala-gejala seperti :
a.       Demam berkepanjangan
b.      Penurunan berat badan
c.       Diare terus menerus tanpa sebab yang jelas
d.      Batuk dan sesak nafas secara terus-menerus
e.       Kulit menjadi gatal dan muncul bercak-bercak merah kebiruan
Gejala-gejala tersebut menunjukan sudah ada kerusakan pada sistem kekebalan tubuh
4.    AIDS
Pada tahap ini kekebalan tubuh kita sudah sangat menurun, sehingga terserang berbagai penyakit seperti :
a.    Radang paru-paru (TBC)
b.    Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan
c.    Gangguan susunan saraf
d.   Kanker kulit
f.       Infeksi usus
g.      Dan infeksi lainnya
HIV tidak dapat dilihat dengan kasat mata, hanya dengan melihat seseorang dari tampak luarnya saja. Untuk memastikan seseorang telah terinfeksi HIV atau belum, hanya bisa dilakukan melalui tes HIV. Tes HIV diawali dengan konseling dan dilakukan secara sukarela.

Tips-tips mencegah HIV dan AIDS
Biar tidak tertular HIV, hindari perilaku berisiko yang bisa menularkan virus, caranya sebagai berikut :
1.    Abstinense
Tidak berhubungan seks sampai mencapai kesiapan mental dan fisik
2.    Be Faithful
Saling setia hanya pada satu pasangan
3.    Condom Use
Kondom di gunakan oleh pasangan seksual aktif atau seseorang yang sering berganti pasangan
4.    Don’t Share Needle
Tidak tukaran jarum suntik dan alat tusuk lainnya. Gunakan hanya alat suntik, alat tusuk atau alat medis yang baru atau steril
5.    Education
Cari informasi sedini dan sebanyak mungkin agar terhindar dari penularan HIV dan AIDS

All About

Foto saya
Jl. Tamansari No. 228 46196 Tasikmalaya Tlp.(0265)323.868

Admin

Chat Room


ShoutMix chat widget